|
Ifan Dedy, S.Kom |
Peran media massa dalam kehidupan
bernegara tak ubah obor dan sumbunya.saling melengkapi,saling membutuhkan juga
mestinya saling mendukung, Menghapus media massa sama saja menyerahkan hidup
rakyat kepada tirani. Penguasa ,dengan kekuasaannya jadi semaunya.Karena tak ada
yang mengingatkan,mengontrol dan member masukan bila selalu melenceng,bila
sebuah kebijakan ternyata hanya bikin susah orang kebanyakan.sebegitu hebatkah
media? Maybe no,Maybe yes (Bisa ya bisa tidak). Sebuah media yang dibangun dari
rasa tanggung jawab dan keinginan untuk memperbaiki keadaan, sekecil apapun dia
adalah media yang hebat. Karena pasti idealis,berdedikasi dan selalu
mementingkan aspirasi pembacanya.
Namun inilah hebatnya media massa meski
tak kelewat idealis,meski lebih mengedepankan keuntungan, ia harus dibuat
dengan acuan keinginan pembaca incarannya. Karena orang mau membeli ketika
kebutuhan atau rasa terwakili ia dapati di media yang dibawanya pulang. Media
massa juga wajib mengikuti zamannya bila tak ingin berakhir di lapak kertas
bekas, karena hanya laku dijual kiloan. Makanya di era otonomi dan keterbukaan
ini banyak dijumpai media spesialis,macam otomotif,kesehatan,olahraga bahkan
resep masakan. Maka dari itu Koran LACAK hadir ditengah tengah menjamurnya
persaingan media massa lokal bak cendawan di musim hujan. Memberikan tampilan
yang lain daripada yang lain,mengupas tuntas dan me LACAK sampai ke akar
akarnya.terdepan,terakurat,terarah.
Selain spesialis berita berita bermutu
dan pilihan yang tidak didapat di media massa manapun,media Koran LACAK juga
mulai dikembangkan. Yang terakhir itu diyakini para pebisnis media adalah
jawaban atas trend otonomi daerah. Dimana ada indikasi bila masyarakat lebih
“peduli” pada berita yang terjadi disekitarnya dan tidak monoton ataupun
membosankan. Dan harapan itu sulit dipenuhi oleh media dengan cakupan regional
apalagi nasional. Karenanya, diterbitkanlah media dengan kawasan liputan dan
peredaran yang lebih mengerucut,dalam kemasan keredaksian yang lebih
membumi,khas dengan jargon daerah tempat diterbitkan.