Inilah hasil karya
oknum kontraktor yang bermental rampok anggaran proyek, didukung dengan
lemahnya pengawasan di Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Kabupaten Tegal
membuat pengalokasian mata anggaran dalam peningkatan infrastruktur tersebut
amburadul alias asal jadi, banyak pihak menilai, hal itu terjadi akibat
lemahnya pengawasan dan terkesan tutup mata dan tidak mengontrol pelaksanaan
pekerjaan dilapangan.
|
Kepala UPTD PU Wilayah Kec. Talang-Tarub di dampingi pengawas cross chek ke lapangan |
Slawi, Radar Kota - Ketua LSM Bintang Nusantara, Harjo
Yiyatno meminta kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan pengawas
untuk turun ke lapangan guna mengecek pembangunan saluran drainase di RT. 10/RW.
02 Desa Kajen Kecamatan Talang yang dikerjakan CV. Karya Putra Perdana dengan
anggaran sebesar Rp. 148.500.000.00 dan pembangunan saluran drainase /gorong-
gorong di jalan Singkil Tegalwangi yang dikerjakan CV. Azaka Putra dengan anggaran Rp.
198.000.000.00.
Pasalnya,
pekerjaan di lapangan diduga menyalahi bestek. “Kita minta dengan tegas kepada
PPTK dan pengawas untuk turun ke lapangan dan tidak hanya duduk di belakang
meja saja menerima laporan. Akibat kurangnya pengawasan banyak hasil pengerjaan
dari setiap proyek tidak maksimal, salah satunya pembangunan drainase di RT. 10/RW. 02 Desa
Kajen Kecamatan Talang,” ujar Ketua
LSM Bintang Nusantara, saat di konfirmasi Radar Kota, Rabu (11/11).
Menurut Harjo, selain kontraktor pelaksana dalam
sebuah proyek keberadaan Pengawas juga ikut bertanggung jawab terhadap baik
buruknya pengerjaan suatu proyek.
Jika tidak, bagaimana sebuah proyek bisa berjalan dengan baik. " Kita
sering mendengar bahwa pengawas sering tidak ada dilokasi pekerjaan yang
diawasinya," tegasnya.
Terkait
pengerjaan Proyek drainase yang ada di Desa Kajen dan pembangunan saluran drainase
/gorong- gorong di jalan Singkil Tegalwangi, dirinya menyesalkan kinerja Pengawas dari UPTD PU wilayah Kec. Talang -
Tarub yang dinilai tidak bekerja dengan benar sehingga mutu dan kualitas
bangunan buruk.
|
Ketua LSM Bintang Nusantara, Harjo Yiyatno |
Ketua LSM Bintang Nusantara meminta
seluruh proyek yang dikerjakan di Kabupaten Tegal harus diawasi oleh dinas
terkait, jangan turun apa bila ada masalah dan soroton dari masyarakat. Apa
lagi wilayah Kabupaten Tegal sangat luas dan ada beberapa desa yang jauh dan
perlu pengawasan.
“Jangan kalau ada masalah baru sibuk turunkan tim,
seharusnya mulai pengerjaan sudah dilakukan pengawasan agar hasil yang
dikerjakan oleh rekanan sesuai dengan bestek yang ada,” tegasnya lagi.
Ditambahkannya
juga pembangunan sejumlah infrastruktur di Kabupaten Tegal saat ini banyak dilaksanakan,
apa bila setiap hasil pekerjaan tersebut tidak bagus maka yang akan dirugikan
tentu masyarakat setempat.
“Desa dengan
susah payah mengusulkan agar bisa masuk dalam musrenbang, setelah dikerjakan
dan hasilnya tidak maksimal tentu masyarakat juga yang dirugikan,” kata Ketua
LSM Bintang Nusantara.
Ditempat terpisah, Kepala UPTD PU wilayah
Kecamatan Talang - Tarub, Aris Abdul Rozak, ST di dampingi pengawas lapangan,
Bambang saat di konfirmasi Radar Kota terkait persoalan tersebut, pihaknya
langsung turun kelapangan dan mengundang pihak kontraktor yang
menggarap
pekerjaan proyek tersebut.
“Kami sudah memberikan
teguran dan mengundang pihak direktur CV. Karya Putra Perdana dan CV. Azaka Putra untuk segera membongkar dan
memperbaiki pekerjaan lantai drainase sepanjang 50 meter dan bangunan pondasi yang
menumpang pada bangunan lama,” ujar
Aris.
Namun,
lanjut Aris. hingga saat ini belum ada pembongkaran dan perbaikan pada
pekerjaan proyek tersebut. (Gus)